Pertama kalinya Indra Kusuma ke Luar Negeri

Pada bulan Mei 2018 lalu, akhirnya aku bisa pergi keluar negeri, tepatnya di negeri jiran, Malaysia. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut sangat biasa, tapi bagiku itu sangat luar biasa! Karena aku pergi kesana tanpa mengeluarkan biaya sepesepun, baik itu paspor, tiket transportasi, makan serta penginapan. Terlebih lagi statusku masih mahasiswa lho. Lah kok bisa?

Bisa! KAMUpun Bisa!

Ketika berbicara bisa, semua orang pasti Bisa. Asalkan kamu menggantungkan harapanmu kepada Allah SWT, Semuanya menjadi mungkin. Karena bagi Allah SWT, tidak ada yang tidak mungkin. :)

Begini Awal mulanya..

Pada tahun 2017, aku merasa bahwa ketika menjadi mahasiswa semester 7 di Universitas Dian Nuswantoro hampir semua elemen mahasiswa sudah aku lakukan, seperti aktif berorganisasi di lingkup kampus maupun luar kampus, menjadi asisten lab, menjadi asisten dosen, terus aku juga udah pernah magang di kampus, kerja di luar sambil kuliah, freelancer serta beberapa kompetisi tingkat mahasiswa yang pernah aku menangi baik didalam maupun diluar kampus. Tapi aku merasa ada yang kurang, ya! semua yang aku lakukan masih dilingkup nasional belum ada yang internasional. it’s mean Aku belum pernah keluar negeri. :(

Kalau ngomoning keluar negeri, sebenernya banyaaak sekali kesempatan untuk bisa keluar negeri. Baik kesempatan untuk submit paper, konferensi pemuda dan lain sebagainya. Tapi permasalahnya cuma satu, biaya. Aku terlahir dari keluarga sederhana di Desa Rowosari, Kendal. Jadi tidak mungkin jika aku ke luar negeri minta uang bapak ibuk kan ya.

Kuncinya adalah Do’a

Karena biaya sendiri serasa tidak mungkin, maka aku cari yang mau danai. Tapi ya itu, aku tidak tau siapa yang bisa mendanai kan ya? ya akhirnya aku selipin di Doa ku kepada Allah. Rutin. InsyaAllah nanti Allah SWT yang akan memberikan jalan.

Dan alkhamdulillahnya ada satu jalan yang Allah berikan, yaitu dengan cara bikin jurnal/paper internasional di malaysia. Jalur ini sebenernya ndk diperuntuhkan untuku, tapi untuk Dinda (Rekan tim di Ayotoba).

BACA : Kami Bangga Walaupun Kami Kalah.

Tapi karena produk yang dibuat paper adalah Ayotoba, maka sayapun ikut didalam TIM bersama zakiy dan dua dosen kesayangan lain(Bu Etika dan Bu Nissa). Setelah ngelembur beberapa hari, alkhamdulillah paper jadi dan disubmit. Dan alkhamdulillahnya lolos! Kamipun diundang untuk mempresentasikanya di salah satu hotel di Malaysia.

Paper Kami Lolos!

Ternyata masih belum jalannya..

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)

Seperti hadist yang aku tuliskan diatas, Ternyata langkah itu belum rezeki kami. Karena ternyata ada beberapa kendala dimana kami tidak bisa berangkat untuk mempresentasikanya di Malaysia.

Tetep Berdoa

Aku percaya bahwa Allah SWT merupakan maha tau serta perencana terbaik. Aku selalu yakin bahwa setiap doaku pasti dikabulkan oleh Allah. Jika tidak dikabulkan didunia maka akan dikabulkan diakhirat kan :)

Selagi berdoa, aku juga melakukan aktifitasku seperti biasanya, belajar lebih giat serta nyicil skripsi (karena sudah masuk semester 8 dan waktu terus berjalan).

Waktu Itupun Datang..

Pertengahan april 2018, selang hanya 1 bulan dari kegagalanku ikut konferensi di Malaysia. Ada salah satu alumni DNCC, namanya mas Bobby Andhika. Dia menawariku untuk join di proyeknya. Waktu itu dia nawarin aku untuk pegang VueJS. Katanya dia tau aku melalui blog ini. Dan kamu tau? padahal aku belum bisa vue waktu itu, dan aku minta waktu seminggu untuk belajar dan trial, alkhamdulillah lolos. Aku masuk tim!

OTW Jakarta Naik Kereta Esekutif - blog.indrakusuma.web.id

Nama timnya Hopetech, salah satu perusahaan rintisan yang beranggotakan 5 orang (Mas Bobby, Mas Arif, Mas Rizky, Mas Dedy, Serta Aku!). Tim ini dapat proyek dari malaysia untuk ngerjain proyek Blockhain. Dan melalui inilah ternyata aku bisa melihat Malaysia. Negera Asing pertama yang aku kunjungi :D

Foto yang sangat mainstream :D

Dan kerennya..

Dari proyek ini, aku sama sekali tidak keluar uang, malah aku dibayari semuanya dari transportasi ke jakarta malaysia, penginapan, passpor dan uang gaji. Keren kan rencana Allah itu? Alkhamdulillah kita punya Tuhan yang maha kaya! Allahu akbar.

Kesimpulan

Kamupun Bisa!

Dari secuil kisah yang aku tuliskan ini, aku ingin memberi penekananan bahwa Jangan sampai kita kehilangan keyakinan apalagi sampai berburuk sangka kepada Allah maupun makhluknya. Jalani aja segala sesuatunya dengan semaksimal mungkin. Ya maksimal belajarnya, maksimal ibadah serta doanya. InsyaAllah kita semua bisa menggapai berbagai cita-cita kita. Amiin ya Robbal Allamin

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Bagikan Komentar